Senin, 25 Januari 2016

Catatan Kehamilan 30 Minggu: Sungsang dan Derita Wasir

Aplikasi I'm Pregnant yang saya unduh di play store.
Kehamilan ketiga yang memasuki trisemester ketiga ini, saya lalui dengan super payah. Seharusnya di usia segini, saya cukup konsentrasi persiapan kelahiran si bayi. Nyantai-nyantai, olahraga ringan, dan persiapan lainnya. Heheheh...Tapi, yang namanya ibu 2 anak, well, balita tepatnya, yang nggak dibantu sama ART, ya pasti juga harus ngurusin mereka lah ya. Jadi selain konsentrasi sama kehamilan ini, juga konsentrasi sama dua bocah yang, deuh, manis-manis (amin), hehehehe...

Nah, saat mengecek kehamilan bulan ini, ternyata posisi kepala bayi masih di atas (belum turun) alias masih sungsang. Tapi, dokter bilang, di usia kehamilan saya ini, posisi bayi memang masih muter-muter sih. Dokter menyarankan saya untuk banyak sujud dan evaluasi satu bulan kemudian untuk melihat perkembangan posisi kepala. Harapan saya, di bulan berikutnya, posisi kepala sudah di bawah. Amin.

Makanya, saran dokter itu saya lakukan dengan mengerjakan solat tasbih yang memang di setiap gerakan solat mengharuskan kita berlama-lama di posisinya karena membaca kalimat tasbih sebanyak 10-15 kali. Meski tidak bisa saya lakukan setiap hari, tapi saya berharap, semoga aktivitas ini membuat kepala bayi turun. Amin. Komunikasi dengan si jabang bayi juga kerap saya lakukan. "Ayo, dek, bantu Ibu. Kepala dd turun ya ke posisinya, biar lahirannya normal, oke?" sambil elus-elus perut

Oh ya, di usia kehamilan 28 minggu, saya pernah cerita tentang hasil USG dokter yang menyebut bahwa plasenta saya masih di bawah. Saat kehamilan 30 minggu ini, saya tanya lagi ke dokter soal posisi plasenta ini. Alhamdulillah jawaban dokter melegakan. Posisi plasenta saya sudah agak menjauh dari jalan lahir. Dokter optimis, plasenta akan semakin ke atas seiring dengan semakin membesarnya usia kandungan saya dan ukuran janin.

Baca: Catatan Kehamilan 28 Minggu 

Wasir
Saat ditanya dokter, apa keluhan saya selama kehamilan, saya bilang tidak ada. Karena memang selama ini saya tidak merasakan keluhan kehamilan yang tidak wajar. Alhamdulillah.

Tapi, hari-hari berikutnya setelah kontrol dokter ini, saya merasakan nyeri di sekitar anus. Oh, wasir saya kambuh. Ya, saya memang punya riwayat wasir, tapi selama ini tidak pernah saya rasakan begitu menganggu. Jadi, biasanya saya abaikan. Wasir hanya muncul ketika saya kesulitan BAB, tapi itu pun hanya berlangsung pada hari itu saja, tidak sampai berhari-hari.

Lalu saya ingat-ingat lagi, ternyata selama kehamilan ketiga ini, saya pernah merasakan wasir, tapi hanya berlangsung selama tiga hari. Selebihnya saya kembali dapat beraktivitas seperti biasa.

Saya cari-cari info tentang wasir pada ibu hamil, ternyata memang sekitar 30-40 persen wanita hamil bisa terkena wasir. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ibu hamil terkena wasir, salah satunya karena perubahan hormon yang menyebabkan gerakan di usus menjadi lambat, dan sembelit (karena faktor zat besi yang dibutuhkan ibu hamil, ternyata membuat feses menjadi keras). 

Sudah seminggu ini saya mengalami wasir. Saya kemudian sadar tentang pola makan saya yang sembarangan. Well, namanya juga ibu hamil, gampang lapar, jadi saya memang makan apa saja yang ada. Hehehe...

Tapi, kondisi itu tidak saya barengi dengan mengonsumsi minum air putih yang banyak, makan buah dan sayuran yang seimbang, serta saya lebih sering duduk ketika di kantor. Maklum, perut semakin besar, rasanya males untuk jalan ke mana-mana.

Saya juga sadar, selama hamil (maupun sebelum hamil), saya tidak rutin BAB. Jika keinginan BAB ada, saya sering menundanya. Akibat menunda-nunda ini feses menjadi keras dan semakin sulit BAB. Salah sendiri!! Saya jadi ketakutan untuk makan, karena khawatir sampah dalam tubuh semakin menumpuk dan malah nggak bisa dikeluarkan. >_<

Jadi, selama seminggu ini, saya mulai rajin mengonsumsi buah-buahan, banyak minum air putih (yang jadinya berefek saya sering ke kamar mandi), dan hanya makan kombinasi antara nasi dan sayur serta protein nabati. Mirip seperti pola makan food combining, lah. Tapi ya nggak 100 persen FC. Harapannya agar wasir saya berkurang dan tidak sembelit lagi.

Saya usahakan juga untuk bisa setiap hari BAB. Tapi, mungkin karena tubuh masih penyesuaian, BAB saya juga masih sulit, huhuhu...Feses masih keras dan keluarnya juga nggak plong. Wasir saya juga masih keluar dan harus ditekan ke dalam. Duduk dan berdiri/berjalan juga masih sakit. Pokoknya rasanya tidak nyaman. Otomatis untuk beraktivitas juga nggak bisa maksimal. Huhuhuhu...

Oleh tante, saya disarankan mengoleskan minyak burung bubut di area wasir sesering mungkin. Sudah saya praktikkan, tapi ya belum ada perubahan yang signifikan sih. Ia juga menyarankan saya minum obat herbal biosir yang memang diperuntukkan untuk wasir. Katanya sih aman untuk ibu hamil. Semoga saja. Tapi saya belum mencoba meminum obat herbal ini, karena kiriman dari tante belum sampe. Hehehe...

Duh, doakan ya semoga urusan wasir ini selesai di bulan ini dan tidak ada wasir-wasir lagi di minggu-minggu menjelang persalinan, saat persalinan, dan pasca persalinan. Amin. Rasanya sungguh menyakitkan dan berat sekali menjalani kehamilan dengan rasa nyeri ini. Semoga. Amin. Amin ya robbalalamin.     

2 komentar:

  1. Aamiin.. Semoga diberi kelancaran ya mba.
    Ibu aku, waktu hamil aku dan adek aku, posisi kami berdua sungsang semua. Tp alhamdulillah bisa melahirkan normal. Semoga dokter jaman sekarang masih ada yang kaya gitu ya mba. Gak terlalu cepat ambil keputusam caesar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. semoga saya masih bisa lahiran normal. Doakan ya, mbak ^^. Semoga dokter yang menangani saya nanti juga dukung lahiran normal ketimbang sesar. Makasih sudah mampir ^^

      Hapus